
Contoh soal matematika kelas 10 kurikulum 2013 semester 2
Menguasai Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester 2: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal
Matematika, bagi sebagian siswa, bisa menjadi subjek yang menantang namun juga sangat memuaskan ketika konsep-konsepnya mulai terkuak. Memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), terutama di kelas 10 dengan Kurikulum 2013, materi matematika semester 2 hadir dengan topik-topik yang lebih mendalam dan aplikatif. Memahami materi ini dengan baik menjadi kunci untuk keberhasilan dalam pelajaran matematika selanjutnya dan bahkan dalam menghadapi ujian nasional atau perguruan tinggi.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai contoh-contoh soal matematika kelas 10 Kurikulum 2013 semester 2, dilengkapi dengan penjelasan langkah demi langkah untuk membantu Anda menguasai setiap konsep. Kita akan menjelajahi berbagai topik utama yang umumnya diajarkan pada semester ini, mulai dari Trigonometri, Program Linear, hingga Kekongruenan dan Kesebangunan.
1. Trigonometri: Memahami Sudut dan Perbandingan Sisi

Trigonometri merupakan cabang matematika yang mempelajari hubungan antara sudut dan sisi-sisi segitiga. Di kelas 10, Anda akan dikenalkan pada perbandingan trigonometri dasar (sinus, kosinus, tangen) pada segitiga siku-siku, serta perluasan konsep ini ke berbagai kuadran dan aplikasi dalam kehidupan nyata.
Contoh Soal 1: Perbandingan Trigonometri Dasar
Sebuah segitiga siku-siku ABC, dengan siku-siku di B. Jika panjang AB = 8 cm dan BC = 6 cm, tentukan nilai dari $sin A$, $cos A$, dan $tan A$.
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan soal ini, pertama-tama kita perlu mencari panjang sisi miring (hipotenusa) AC menggunakan teorema Pythagoras:
$AC^2 = AB^2 + BC^2$
$AC^2 = 8^2 + 6^2$
$AC^2 = 64 + 36$
$AC^2 = 100$
$AC = sqrt100 = 10$ cm
Sekarang kita dapat menentukan perbandingan trigonometri untuk sudut A:
-
Sinus (sin A): Perbandingan sisi depan sudut A terhadap sisi miring.
$sin A = fractextsisi depan Atextsisi miring = fracBCAC = frac610 = frac35$ -
Kosinus (cos A): Perbandingan sisi samping sudut A terhadap sisi miring.
$cos A = fractextsisi samping Atextsisi miring = fracABAC = frac810 = frac45$ -
Tangen (tan A): Perbandingan sisi depan sudut A terhadap sisi samping sudut A.
$tan A = fractextsisi depan Atextsisi samping A = fracBCAB = frac68 = frac34$
Contoh Soal 2: Trigonometri di Berbagai Kuadran
Tentukan nilai dari $cos 150^circ$ dan $sin 210^circ$.
Pembahasan:
Untuk sudut yang lebih dari $90^circ$, kita perlu menentukan kuadran tempat sudut tersebut berada dan menggunakan relasi sudut.
-
$cos 150^circ$:
Sudut $150^circ$ berada di Kuadran II. Di Kuadran II, nilai kosinus adalah negatif.
Kita bisa menggunakan relasi: $cos (180^circ – alpha) = -cos alpha$.
$150^circ = 180^circ – 30^circ$.
Jadi, $cos 150^circ = cos (180^circ – 30^circ) = -cos 30^circ$.
Kita tahu bahwa $cos 30^circ = fracsqrt32$.
Maka, $cos 150^circ = -fracsqrt32$. -
$sin 210^circ$:
Sudut $210^circ$ berada di Kuadran III. Di Kuadran III, nilai sinus adalah negatif.
Kita bisa menggunakan relasi: $sin (180^circ + alpha) = -sin alpha$.
$210^circ = 180^circ + 30^circ$.
Jadi, $sin 210^circ = sin (180^circ + 30^circ) = -sin 30^circ$.
Kita tahu bahwa $sin 30^circ = frac12$.
Maka, $sin 210^circ = -frac12$.
Aplikasi Trigonometri:
Dalam kehidupan sehari-hari, trigonometri digunakan dalam navigasi, survei tanah, astronomi, desain bangunan, dan bahkan dalam pembuatan video game untuk menghitung lintasan objek.
2. Program Linear: Optimasi Keputusan
Program linear adalah metode matematika untuk menemukan nilai optimal (maksimum atau minimum) dari suatu fungsi tujuan, dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada dalam bentuk pertidaksamaan linear. Topik ini sangat relevan untuk pengambilan keputusan dalam berbagai bidang, seperti bisnis dan industri.
Contoh Soal 3: Menentukan Nilai Maksimum
Seorang pedagang kue ingin membuat dua jenis kue, yaitu kue cokelat dan kue keju. Untuk membuat 1 kue cokelat dibutuhkan 2 gram mentega dan 3 gram tepung. Untuk membuat 1 kue keju dibutuhkan 3 gram mentega dan 2 gram tepung. Persediaan mentega yang dimiliki adalah 120 gram dan persediaan tepung adalah 100 gram. Keuntungan dari setiap kue cokelat adalah Rp 5.000,00 dan keuntungan dari setiap kue keju adalah Rp 6.000,00. Berapa keuntungan maksimum yang dapat diperoleh pedagang tersebut?
Pembahasan:
Langkah pertama adalah mendefinisikan variabel, fungsi tujuan, dan kendala.
-
Variabel:
Misalkan $x$ adalah jumlah kue cokelat yang dibuat.
Misalkan $y$ adalah jumlah kue keju yang dibuat. -
Fungsi Tujuan (Keuntungan Maksimum):
$Z = 5000x + 6000y$ -
Kendala:
- Kendala mentega: $2x + 3y le 120$
- Kendala tepung: $3x + 2y le 100$
- Kendala non-negatif: $x ge 0$ dan $y ge 0$
Selanjutnya, kita akan menggambar daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear ini pada bidang Kartesius.
-
Garis $2x + 3y = 120$:
Jika $x=0$, maka $3y = 120 implies y = 40$. Titik (0, 40).
Jika $y=0$, maka $2x = 120 implies x = 60$. Titik (60, 0). -
Garis $3x + 2y = 100$:
Jika $x=0$, maka $2y = 100 implies y = 50$. Titik (0, 50).
Jika $y=0$, maka $3x = 100 implies x = 100/3 approx 33.33$. Titik (100/3, 0).
Daerah penyelesaian adalah daerah yang memenuhi semua kendala. Titik-titik pojok dari daerah penyelesaian ini adalah titik-titik yang perlu kita uji untuk mencari nilai maksimum. Titik-titik pojok tersebut adalah:
- (0, 0)
- (100/3, 0)
- Titik potong garis $2x + 3y = 120$ dan $3x + 2y = 100$.
Kita dapat menyelesaikannya dengan metode eliminasi atau substitusi.
Kalikan persamaan pertama dengan 3 dan persamaan kedua dengan 2:
$6x + 9y = 360$
$6x + 4y = 200$
Kurangkan persamaan kedua dari persamaan pertama:
$5y = 160 implies y = 32$.
Substitusikan $y=32$ ke salah satu persamaan awal, misalnya $2x + 3y = 120$:
$2x + 3(32) = 120$
$2x + 96 = 120$
$2x = 24 implies x = 12$.
Jadi, titik potongnya adalah (12, 32). - (0, 40)
Sekarang, substitusikan koordinat titik-titik pojok ke dalam fungsi tujuan $Z = 5000x + 6000y$:
- Di (0, 0): $Z = 5000(0) + 6000(0) = 0$.
- Di (100/3, 0): $Z = 5000(100/3) + 6000(0) = 500000/3 approx 166666.67$.
- Di (12, 32): $Z = 5000(12) + 6000(32) = 60000 + 192000 = 252000$.
- Di (0, 40): $Z = 5000(0) + 6000(40) = 240000$.
Nilai maksimum dari $Z$ adalah Rp 252.000,00. Ini berarti pedagang tersebut akan memperoleh keuntungan maksimum jika membuat 12 kue cokelat dan 32 kue keju.
Aplikasi Program Linear:
Program linear digunakan dalam alokasi sumber daya (tenaga kerja, bahan baku), penjadwalan produksi, masalah transportasi, dan perencanaan investasi.
3. Kekongruenan dan Kesebangunan: Membandingkan Bentuk Geometri
Dalam geometri, kekongruenan berarti dua bangun memiliki bentuk dan ukuran yang sama persis. Sementara itu, kesebangunan berarti dua bangun memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya bisa berbeda (perbandingannya tetap).
Contoh Soal 4: Kekongruenan Segitiga
Diketahui segitiga PQR dan segitiga ABC. Jika diketahui PQ = AB, QR = BC, dan $angle PQR = angle ABC$, buktikan bahwa segitiga PQR kongruen dengan segitiga ABC.
Pembahasan:
Untuk membuktikan kekongruenan dua segitiga, kita dapat menggunakan salah satu dari syarat-syarat kekongruenan, yaitu:
- Sisi-Sisi-Sisi (SSS): Jika ketiga sisi pada satu segitiga sama dengan ketiga sisi pada segitiga lainnya.
- Sisi-Sudut-Sisi (SAS): Jika dua sisi dan sudut yang diapitnya pada satu segitiga sama dengan dua sisi dan sudut yang diapitnya pada segitiga lainnya.
- Sudut-Sisi-Sudut (ASA): Jika dua sudut dan sisi yang terletak di antara kedua sudut tersebut pada satu segitiga sama dengan dua sudut dan sisi yang terletak di antara kedua sudut tersebut pada segitiga lainnya.
- Sudut-Sudut-Sisi (AAS): Jika dua sudut dan satu sisi yang tidak diapit oleh kedua sudut tersebut pada satu segitiga sama dengan dua sudut dan satu sisi yang tidak diapit oleh kedua sudut tersebut pada segitiga lainnya.
Pada soal ini, kita diberikan:
- PQ = AB (Sisi)
- QR = BC (Sisi)
- $angle PQR = angle ABC$ (Sudut yang diapit oleh kedua sisi tersebut)
Berdasarkan syarat Sisi-Sudut-Sisi (SAS), karena dua sisi dan sudut yang diapitnya pada segitiga PQR sama dengan dua sisi dan sudut yang diapitnya pada segitiga ABC, maka segitiga PQR kongruen dengan segitiga ABC ($triangle PQR cong triangle ABC$).
Contoh Soal 5: Kesebangunan Segitiga
Sebuah tiang bendera memiliki tinggi 8 meter. Pada waktu yang bersamaan, bayangan tiang bendera tersebut adalah 12 meter. Jika panjang bayangan seorang siswa adalah 1.5 meter, berapakah tinggi siswa tersebut?
Pembahasan:
Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga. Kita dapat membayangkan tiang bendera dan bayangannya membentuk sebuah segitiga siku-siku, begitu pula dengan siswa dan bayangannya. Sudut yang dibentuk oleh cahaya matahari terhadap tanah diasumsikan sama untuk tiang dan siswa, sehingga kedua segitiga tersebut sebangun.
Misalkan:
- Tinggi tiang bendera = $T_t = 8$ meter.
- Panjang bayangan tiang bendera = $B_t = 12$ meter.
- Tinggi siswa = $T_s$ (yang dicari).
- Panjang bayangan siswa = $B_s = 1.5$ meter.
Karena kedua segitiga sebangun, maka perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama:
$fractextTinggi tiangtextBayangan tiang = fractextTinggi siswatextBayangan siswa$
$fracT_tB_t = fracT_sB_s$
$frac812 = fracT_s1.5$
Sekarang, kita selesaikan untuk $T_s$:
$T_s = frac812 times 1.5$
$T_s = frac23 times 1.5$
$T_s = 2 times 0.5$
$T_s = 1$ meter.
Jadi, tinggi siswa tersebut adalah 1 meter.
Aplikasi Kekongruenan dan Kesebangunan:
Konsep ini banyak digunakan dalam arsitektur (memastikan ukuran dan proporsi yang tepat), manufaktur (membuat komponen yang identik), pemetaan (membuat skala peta), dan fotografi.
Tips Tambahan untuk Menguasai Matematika Kelas 10 Semester 2
- Pahami Konsep Dasar: Jangan pernah melewatkan pemahaman konsep dasar. Semua topik yang lebih kompleks dibangun di atas fondasi yang kuat.
- Latihan Soal Beragam: Kerjakan berbagai macam soal, mulai dari yang mudah hingga yang menantang. Semakin banyak Anda berlatih, semakin terbiasa Anda dengan pola soal dan cara penyelesaiannya.
- Buat Catatan Rangkuman: Buatlah rangkuman materi, rumus-rumus penting, dan langkah-langkah penyelesaian soal di buku catatan Anda. Tinjau kembali catatan ini secara berkala.
- Diskusi dengan Teman: Belajar bersama teman dapat membantu Anda melihat sudut pandang yang berbeda dan saling menjelaskan konsep yang sulit.
- Manfaatkan Sumber Belajar Lain: Selain buku teks, manfaatkan internet, video pembelajaran, atau bimbingan belajar jika diperlukan.
- Jangan Takut Bertanya: Jika ada materi atau soal yang tidak dipahami, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau teman.
Kesimpulan
Matematika kelas 10 semester 2 dengan Kurikulum 2013 menyajikan topik-topik penting yang tidak hanya menguji kemampuan analisis dan pemecahan masalah, tetapi juga relevan dengan aplikasi dunia nyata. Dengan memahami konsep trigonometri, program linear, kekongruenan, dan kesebangunan, serta berlatih secara konsisten dengan contoh-contoh soal yang beragam, Anda akan dapat membangun fondasi matematika yang kuat untuk masa depan. Ingatlah bahwa kunci keberhasilan terletak pada pemahaman mendalam, latihan yang teratur, dan sikap positif terhadap belajar matematika.
>